Tuesday, May 19, 2009

YouTube - Allahu Allah...CAN DOWNLOAD FROM LINK IN VIDEO DESCRIPTION

YouTube - Allahu Allah...CAN DOWNLOAD FROM LINK IN VIDEO DESCRIPTION:


TENTERAMKAN JIWA KITA DENGAN MENDENGAR NASYID ALLAH ALLAHU ALLAH

SALAM

YouTube - SELAWAT SYIFA

YouTube - SELAWAT SYIFA:

"SELAWAT SYIFA"

SUADARA KU SEKALIAN SAMA - SAMALAH KITA BERSELAWAT KE ATAS RASULLULLAH SEMOGA KITA MENDAPAT SYAFAATNYA INSYALLAH..

Saturday, May 16, 2009

ISTERI DERHAKA (NUSYUZ)

MAKSUD NUSYUZ (DERHAKA)
1. Nusyuz membawa maksud suatu tindakan yang dilakukan oleh isteri yang dianggap menentang kehendak suami dengan tidak ada alasan yang munasabah menurut hukum syarak. Tindakan itulah dikira durhaka. Nusyuz pada isteri bererti isteri itu meninggikan diri. Bermaksud, isteri tersebut tidak patuh kepada suaminya atau boleh juga disebut isteri derhaka.

2. Dalam kitab fikah dijelaskan hukum ke atas isteri yang nusyuz atau derhaka. Mengikut Mazhab Syafie isteri hanya akan mendapat hak nafkahnya apabila dia bersedia menyerahkan diri kepada suaminya. Jika terbukti dan disabitkan bahawa seseorang isteri itu telah melakukan sesuatu yang menunjukkan keingkaran kepada suaminya maka gugurlah haknya untuk mendapat nafkah.
Tanda-tanda Isteri yang Derhaka (Nusyuz)

3. Perkara ini boleh menimbulkan perbalahan dan pergaduhan lebih besar sehingga sesetengahnya berakhir dengan perceraian. Dalam hal ini, terkadang isteri bersikap agresif sehingga meninggi suara, membantah dan melawan kehendak suaminya tanpa sebab munasabah mengikut hukum syarak.

4. Perkara ini disebut sebagai nusyuz yang juga boleh dikategorikan sebagai derhaka. Apabila ia berlaku, gugurlah hak isteri untuk mendapatkan nafkah sehinggalah dia bertaubat.

Di antara sebab berlakunya nusyuz pada pihak isteri ialah:

i. Apabila disuruh menutup aurat dia enggan berbuat demikian.

ii. Enggan tinggal serumah dengan suami.

iii. Keluar rumah tanpa keizinan suami.

iv. Enggan menunaikan kewajipan sebagai seorang Islam, seperti mendirikan solat dan sebagainya.

v. Menjauhkan diri daripada suami.

vi. Enggan memenuhi kemahuan suami kecuali yang ditegah dan tidak mencurahkan sepenuh kasih sayang kepada suami.

vii. Tidak memelihara kehormatan.

viii. Tidak menjaga amanah suami.

vxi. Tidak merahsiakan perhubungan suami isteri.
PERKARA-PERKARA YANG PERLU DILAKUKAN APABILA ISTERI NUSYUZ

5. Apabila suami melihat tanda-tanda yang menunjukkan isterinya itu nusyuz, hendaklah suami itu :
1. Menasihati dengan cara yang baik dan menerangkan kepadanya bahawa nusyuz itu adalah salah dan dikutuk oleh Allah serta memberitahunya bahawa isteri yang nusyuz boleh dipotong atau tidak diberi sara hidupnya, firman Allah :Ertinya : Isteri yang kamu takuti kedurhakaan mereka, maka berilah nasihat kepada mereka.(Surah An-Nisa: ayat 34)
2. Jika nasihat itu tidak sedikitpun memberi kesan, maka hendaklah suami meninggalkan dari keseketiduran dengan isteri tersebut, sebagaimana firman Allah :Ertinya : Dan tinggalkan dari seketiduran dengan mereka.(sambungan ayat 34 surah An-Nisaa’).
6. Dari ayat ini dapat difahamkan bahawa Allah menyuruh suami-suami meninggalkan dari seketiduran sahaja, bukan meninggalkan percakapan, kerana meninggalkan percakapan lebih dari tiga hari adalah haram, bukan sahaja terhadap isteri-isteri malah terhadap orang lain juga berdasarkan sabda Rasulullah SAW: Ertinya : Tidak halal bagi seseorang muslim tidak bercakap dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Maksudnya, ialah bila berjumpa di antara satu sama lain, tetapi kalau tidak bertemuan, tidaklah diharamkan walaupun tidak bercakap bertahun-tahun lamanya.
7. Jika tidak seketiduran pun tidak memberi apa-apa kesan, malah isteri tersebut terus nusyuz, maka diharuskan bagi pihak suami memukul isteri tersebut dengan syarat pukulan itu tidak sampai mencederakan atau melukakan sebagaimana firman Allah :Ertinya : Dan pukullah mereka (isteri).(Sambngan ayat 34 surah An-Nisa).
8. Dalam peringkat yang akhir ini, harus dilakukan oleh suami sekiranya difikirkan dengan cara ini akan memberi kesan. Sebaliknya kalau difikirkan tidak akan memberi kesan, maka tidaklah harus dilakukan. Dalam hal ini, suami mestilah berhati-hati , supaya tidak terpukul di tempat-tempat yang mendatangkan bahaya seperti muka, perut dan sebagainya.

BERUNTUNGLAH SEORANG LELAKI MEMILIH ISTERI JIKALAU MENGIKUT NASIHAT RASULLULLAH

A. PEGANGAN AGAMA YANG KUAT
Rasulullah SAW bersabda :

1. “Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Hadits tersebut memberikan gambaran mengenai kriteria-kriteria untuk dipertimbangkan oleh seorang lelaki dalam memilih seorang perempuan sebagai isterinya. 4 kriteria yang dinyatakan dalam Hadith tersebut adalah kecantikan, keturunan, kekayaan, dan agamanya. Bagi orang yang mengutamakan kriteria agama, maka dijamin oleh Allah SWT akan memperoleh kebahagiaan dalam berkeluarga.

3. Dalam memilih seorang perempuan untuk dijadikan isteri, perkara yang utama diambil kira ialah menilai ketaatannya dalam beragama seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam Hadits di atas. Tanda utama seseorang dikatakan taat beragama iaitu bila ia dapat melaksanakan kesemua perkara dalam rukun Iman dan Islam.

B. YANG PENYABAR

Allah berfirman dalam Q.S. At-Tahriim ayat 11:

4. “Allah menjadikan isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syura; dan selamatkanlaj aku dari Fir’aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim’”.

5. Sabar dalam bahasa Arab bermaksud berlapang dada ketika menerima kepahitan, kesulitan dan rintangan tanpa keluh kesah dan bermurung. Bila seseorang mengeluh dan membebel ketika menghadapi kesulitan, moody dan marah menghadapi rintangan. Mereka ini bukan dalam golongan orang yang bersabar.

6. Isteri yang sabar bukan sahaja memberikan semangat dan dorongan hidup kepada suaminya dalam menghadapi segala macam tantangan dan rintangan, ia juga dapat menjaga kehormatan suami di hadapan anak-anak dan orang lain. Isteri yang sabar tidak akan manceritakan sikap buruk suami kepada anak-anaknya, karena ia tidak ingin melibatkan anak-anaknya dalam persoalan yang tengah dihadapinya.
7. Sebaliknya, ia selalu memuji akhlaq suaminya di hadapan anak dan orang tuanya. Sikap semacam ini akan menciptakan hubungan mesra dalam rumah tangga karena anak-anak selalu menaruh hormat kepada bapaknya.
C. TIDAK MEMINTA CERAI DAN TIDAK BERSOLEK BILA KELUAR RUMAH

Disebutkan dalam Hadits berikut:

8. “Wanita-wanita yang gemar minta cerai dan wanita-wanita pesolek (di luar rumah) adalah wanita-wanita munafik”. (H.R. Abu Nu’aim)

9. Maksud Hadits di atas ialah perempuan yang suka bersolek ketika keluar rumah adalah perempuan munafik. Orang munafik perkataannya tidak bisa dipercaya, janjinya tidak bisa dipegang dan kejujurannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
10. Oleh karena itu, perempuan yang suka bersolek ketika keluar rumah berarti memiliki sifat-sifat buruk. Sifat perempuan dalam menampilkan dirinya macam-macam. Ada perempuan yang suka bersolek, ia dapat mempamerkan dirinya dengan baik sehingga terlihat cantik dan kekurangannya tertutupi. Tindakannya bertujuan untuk menawan hati orang lain, terutama lawan jenisnya.
11. Perempuan semacam ini disebut munafik karena selalu berpura-pura dalam menampilkan dirinya dan menyembunyikan keadaan sesungguhnya.

12. Selain itu,ada perempuan yang tampil apa adanya, ia tidak mau mengenakan macam alat kecantikan. Ia selalu menampakkan dirinya dengan polos, tetapi memperlihatkan budi pekerti yang baik dan akhlaq yang terpuji. Ia berpakaian sederhana apa adanya. Perempuan semacam ini lebih mengutamakan kecantikan dan keindahan batin daripada keindahan lahirnya.


D. MEMELIHARA LIDAHNYA

Disebutkan dalam Hadits berikut:

13. “Tiga hal keberuntungan yaitu: isteri yang shalih; kalau engkau lihat, menyenangkanmu; dan kalau engkau pergi, engkau merasa percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda penurut lagi cepat larinya, yang dapat membawamu menyusul teman-temanmu; dan rumah besar yang banyak didatangi tamu. Tiga hal kesialan yaitu: isteri yang kalau engkau lihat, menjengkelkanmu, ucapannya menyakiti kamu, dan kalau engkau pergi, engkau merasa tidak percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda yang lemah; jika engkau pukul, bahkan menyusahkanmu; dan kalau engkau biarkan, malah tidak dapat membawamu menyusul teman-temanmu; serta rumah yang sempit lagi jarang didatangi tamu.” (H.R. Ahmad. Hadits yang semakna dengan ini riwayat oleh Thabarani Bazzar dan Hakim)

14. Maksud Hadits di atas ialah tiga macam hal yang menjadi penunjang kebahagiaan hidup di dunia yaitu istri yang shalihah, kendaraan yang bagus, dan rumah besar yang banyak dikunjungi tamu.

15. Perangai menyenangkan merupakan sifat yang membuat orang lain simpati dan gampang bersahabat. Orang yang berperangai menyenangkan terlihat dari ekspresi wajah dan gerak-geriknya. Wajahnya selalu riang gembira menghadapi orang lain dan sikapnya ramah dalam menerima orang lain. Orang yang memiliki sifat dan sikap semacam ini akan membuat senang setiap orang yang berhadapan dengan dirinya.

16. Seorang laki-laki yang ingin beristeri tentulah mengharapkan perempuan yang diidolakannya itu benar-benar dapat menjadikan dirinya selalu berada dalam suasana ceria dab bahagia. Untuk mencapai hal ini, sebelum seorang laki-laki menjatuhkan pilihan kepada seorang perempuan untuk dijadikan sebagai istrinya, ia perlu meneliti apakah yang bersangkutan suka bertutur kata dan berperangai menyenangkan atau tidak.

17. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam kehidupan rumah tangga orang selalu mendambakan suasana senang bagaikan di dalam syurga walaupun tengah menghadapi krisis ekonomi atau ketiadaan harta. Suasana yang penuh ceria di dalam rumah tangga akan memberikan dorongan kuat kepada anggota keluarga menghadapi berbagai kesulitan dan krisis. Suasana semacam ini membuat anggota keluarganya bisa mengatasi berbagai tantangan hidup.
SEKIRANYA KITA MENIKAHI SESEORANG WANITA ITU KERANA KETAATANNYA KEPADA PERINTAH ALLAH MAKA BERUNTUNGLAH KITA DALAM MELAYARI KEHIDUPAN DI DUNIA INI DAN KITA AKAN MERASAI KENIKMATAN SYURGA DI DUNIA.
PADA MASA INI RAMAI ISTERI YANG ENGKAR DAN DERHAKA KEPADA SUAMINYA ATAS ALASAN MEREKA SENDIRI.
ADA ISTERI YANG MEMBERI SYARAT SEKIRANY DIA DIMINTA MEMAKAI HIJAB MAKA SUAMINYA MESTI BERHENTI MENGHISAP ROKOK..
SEDANGKAN SEGALA KEWAJIPAN BELIAU SEBAGAI ISTERI TERHADAP SUAMINYA SEPERTI MEMASAK MAKANAN, MEMBUAT MINUMAN, MENYEDIAKAN PAKAIAN DAN SEBAGAINYA DISERAHKAN KEPADA PEMBANTU RUMAH..
ADA ISTERI YANG BERANI BERTEKAK DENGAN SUAMINYA SEKIRANYA KEHENDAK MEREKA TIDAK DITURUTI..
ADA ISTERI YANG TIDAK MENGIKUTI NASIHAT SUAMI TETAPI MEMPERCAYAI BULAT-BULAT NASIHAT RAKAN SEKERJA ATAU JIRAN MEREKA...
ADA ISTERI YANG SANGGUP BERPARANG KALAU SUAMI BERKAHWIN LAIN TETAPI TIDAK MELAYAN TUNTUTAN NAFSU SUAMINYA ATAS PELBAGAI ALASAN..
ADA ISTERI YANG TIDAK PERNAH ATAU SUKAR MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS SUMBANGAN DAN PENGORBANAN SUAMINYA KEPADA ISTERI DAN ANAK-ANAK SERTA KELUARGA...
SESUNGGUHNYA BAGI MANA-MANA LELAKI YANG MASIH MENCARI CALON ISTERI, PILIHLAH WANITA YANG DISEBUT DI ATAS DAN PERCAYALAH KECANTIKAN AKAN HLANG MENGIKUT PENINGKATAN USIA TETAPI BUDI PERKERTI TIDAK AKAN SUSUT WALAUPUN DIMAMAH USIA...
PILIHLAH MENGIKUT PESANAN RASULLULLAH BUKANYA NAFSU
SALAM

Friday, May 15, 2009

SUKARNYA MENDAPAT SEORANG PEMIMPIN YANG JUJUR PADA HARI INI

KEJUJURAN SEORANG SAUDAGAR PERMATA

1. Pada suatu hari, seorang saudagar perhiasan di zaman Tabiin bernama Yunus bin Ubaid, menyuruh saudaranya menjaga kedainya kerana ia akan keluar solat. Ketika itu datanglah seorang badwi yang hendak membeli perhiasan di kedai itu.

2. Maka terjadilah jual beli di antara badwi itu dan penjaga kedai yang diamanahkan tuannya tadi. Satu barang perhiasan permata yang hendak dibeli harganya empat ratus dirham. Saudara kepada Yunus menunjukkan suatu barang yang sebetulnya harga dua ratus dirham. Barang tersebut dibeli oleh badwi tadi tanpa diminta mengurangkan harganya tadi. Ditengah jalan, dia terserempak dengan Yunus bin Ubaid. Yunus bin Ubaid bertanya kepada si badwi yang membawa barang perhiasan yang dibeli dari kedainya tadi.

3. Sememangnya dia mengenali barang tersebut adalah dari kedainya. Saudagar Yunus bertanya kepada badwi itu, "Berapakah harga barang ini kamu beli?" Badwi itu menjawab, "Empat ratus dirham." Tetapi harga sebenarnya cuma dua ratus dirham sahaja. Mari ke kedai saya supaya saya dapat kembalikan wang selebihnya kepada saudara. " kata saudagar Yunus lagi. "Biarlah, ia tidak perlu. Aku telah merasa senang dan beruntung dengan harga yagn empat ratus dirham itu, sebab di kampungku harga barang ini paling murah lima ratus dirham." Tetapi saudagar Yunus itu tidak mahu melepaskan badwi itu pergi.

4. Didesaknya juga agar badwi tersebut balik ke kedainya dan bila tiba dikembalikan wang baki kepada badwi itu. Setelah badwi itu beredar, berkata saudagar Yunus kepada saudaranya, "Apakah kamu tidak merasa malu dan takut kepada Allah atas perbuatanmu menjual barang tadi dengan dua kali ganda?" Marah saudagar Yunus lagi. "Tetapi dia sendiri yang mahu membelinya dengan empat ratus dirham." Saudaranya cuba mempertahankan bahawa dia dipihak yang benar. Kata saudagar Yunus lagi, "Ya, tetapi di atas belakang kita terpikul satu amanah untuk memperlakukan saudarakita seperti memperlakukan terhadap diri kita sendiri."

5. Jika kisah ini dapat dijadikan tauladan bagi peniaga-peniaga kita yang beriman, amatlah tepat. Kerana ini menunjukkan peribadi seorang peniaga yagn jujur dan amanah di jalan mencari rezeki yang halal. Jika semuanya berjalan dengan aman dan tenteram kerana tidak ada penipuan dalam perniagaan. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu penetap harga, yang menahan, yang melepas dan memberi rezeki dan sesungguhnya aku harap bertemu Allah di dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntut aku lantaran menzalimi di jiwa atau diharga."

(Diriwayatkan lima Imam kecuali Imam Nasa'i)

Wednesday, May 13, 2009

SEBAB-SEBAB TERJATUH KE DALAM GHIBBAH (GOSSIP/FITNAH)

1. Tidak melakukan tatsabbut dan tabayyun (check and re-check), firman ALLAH SWT:“Wahai orang-orang yang beriman jika datang kepadamu seorang yang fasik membawa sebuah berita, maka tabayyun-lah kalian terhadap kebenaran berita tersebut, agar jangan sampai kalian menimpakan kerugian pada suatu kaum karena kebodohan kalian, sehingga kelak kamu akan menyesal.” (QS 49/6)
2. Dikuasai oleh amarah dan hawa nafsu, maka seorang muslim adalah orang yang kuat menahan hawa nafsu dan kemarahan tersebut, karena keduanya adalah sifat syaithan dan tidak pantas seorang mu’min memilikinya, firman ALLAH SWT:“Dan orang yang menahan marahnya, dan orang yang memaafkan manusia, dan sesungguhnya ALLAH mencintai orang-orang suka berbuat baik.” (QS 3/134)
3. Lingkungan dan pergaulan yang jahat, suka mencaci dan berburuk-sangka, sebagaimana disebutkan dalam hadits:“Setiap manusia terlahir dalam fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
4. Dengki dan Iri-hati, ketika kedengkian telah bersarang di dalam hati maka matahari yang terang bersinar akan terlihat gelap-gulita, tanaman yang indah merona akan nampak buruk dan sumpek. Ambillah pelajaran dari kisah putra Adam as, walaupun ia hidup di bawah asuhan seorang nabi, tetapi ketika kedengkian menguasai hatinya maka ia tega membunuh saudaranya sendiri, walaupun saudaranya itu telah menasihatinya dan tidak melawannya sama sekali, perhatikanlah ucapan Habil ketika akan dibunuh oleh saudaranya Qabil: “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, maka aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada ALLAH RABB sekalian alam.” (QS 5/28). Lalu ia menasihati saudaranya dengan halus tentang dosa dari perbuatan membunuh tersebut, dengan harapan saudaranya akan sadar: “Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa membunuhku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka dan yang demikian itulah pembalasan orang-orang yang zhalim.” (QS 5/29),tetapi kedengkian yang besar membuat Qabil tidak perduli lagi dengan agama dan aturan syariat, demikianlah perbuatan dosa kedua yang dilakukan oleh makhluq adalah karena kedengkian.
5. Ujub, Ghurur dan Takabbur, ketika manusia atau kelompok manusia sudah merasa dalam hatinya bahwa dirinya lebih pandai dan alim maka ia telah ujub, lalu jika ia mulai meremehkan dan mencela orang lain maka ia menjadi ghurur, dan ketika ia telah merasa bahwa kebenaran hanya ada pada diri dan kelompoknya sementara yang lain semua salah dan ia tidak mau menerima kebenaran dari orang lain walaupun disampaikan dengan hujjah yang nyata maka ia menjadi takabbur. Lihatlah perkataan Fir’aun:“Apakah aku yang lebih baik ataukah orang yang hina ini yang hampir tidak bisa jelas dalam berbicara?” (QS 43/52-53)Dalam ayat ini Fir’aun tidak memperhatikan kebenaran yang disampaikan oleh Musa, tapi ia berusaha mencari-cari kelemahan yang ada pada diri Musa saja dengan tujuan untuk menghinanya.
6. Menutupi kelemahan diri, orang yang tidak mau diketahui kelemahannya sehingga ia berusaha menjelek-jelekan orang lain, hal ini dilakukannya karena merasa ia akan kalah pengaruh dan ketenaran dari orang yang di-ghibbah-nya, maka ia meng-ghibbah orang tersebut untuk menutupi kekurangannya dan kelompoknya dari orang tersebut, sehingga orang-orang memujinya dan menganggapnya alim dan orang pun menjelek-jelekan orang lain yang di-ghibbah-nya tersebut.
7. Disibukkan dalam Hal Sepele, orang-orang yang terbiasa disibukkan dengan hal yang kecil dan tidak mengetahui masalah-masalah besar yang dihadapi oleh ummat akan terus mencari-cari kesalahan orang lain, karena banyaknya waktu yang dimilikinya yang seandainya waktu tersebut digunakannya untuk mengurus masalah-masalah ummat yang sudah sedemikian gawat ini maka tidak akan ada waktu baginya untuk meng-ghibbah. Hal ini juga dimungkinkan karena tidak mengerti tentang prioritas amal yang harus dilakukan.
8. Tidak mengetahui tentang Bahaya Ghibbah, ummat yang tidak mengetahui tentang dosa besar dan bahaya ghibbah akan menganggap ghibbah sebagai hal yang sepele, padahal ia sangat besar disisi ALLAH SWT:“Dan kalian menganggapnya sepele, padahal ia disisi ALLAH adalah sangat besar (dosanya).” (QS 24/15)Berkata Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya:Tidak aku lihat dosa yang pelakunya demikian keras ditegur oleh ALLAH SWT dan diancam dengan azab yang sangat keras, melainkan dosa orang-orang yang menuduh dengan tuduhan bohong dan meng-ghibbah ummul mu’minin Aisyah ra.
9. Tidak Terbiasanya Ummat dalam Hukum Syariah, ummat yang faham maka mereka akan segera menghentikan para pelaku ghibbah siapapun mereka, mencegahnya dengan lembut dan keras atau meninggalkannya sama sekali sebagai hukuman syariat terhadapnya agar para pelaku ghibbah menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yang benar.
10. Tidak Jelas dalam Penyampaian, kata-kata, ungkapan, cerita yang tidak jelas atau tidak selesai, bisa mengakibatkan kesalahfahaman diantara yang mendengar. Maka nabi SAW jika berbicara jelas, tegas dan tidak bertele-tele agar yang mendengar dapat memahaminya dengan sempurna, dan beliau SAW juga biasa mengulangi kata-katanya 2 atau 3 kali, supaya jelas.
11. Bercanda dan Main-Main, bercanda dan main-main dalam Islam ada batasnya, canda itu tidak boleh memasukkan kejelekan orang lain sebagai bahan tertawaan dan permainan, sabda nabi SAW:“Sesungguhnya seorang mengatakan 1 kata yang tidak disadarinya bahayanya, yang akibatnya ia dilemparkan ke neraka dalam jarak lebih jauh dari jarak Timur dan Barat.” (HR Bukhari 11/265-266, Muslim 2988, Tirmidzi 2315, Thabrani 2/985)

TAULADAN KEPADA PEMIMPIN POLITIK MELAYU ISLAM


1. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
2. "Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya."Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan bercakap bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat.
3. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras.
4. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
5. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, lelaki itu berkata di dalam hatinya :"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek."Berani engkau berbuat jahat.
6. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan setiap kali pulalah hatinya berkata :"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya.
7. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya.
8. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.
SALAM

Thursday, May 7, 2009

SIFAT MULIA YANG SUDAH HILANG DALAM JIWA PEMIMPIN SEKARANG

Wanita itu dilihatnya menggendong bekas berisi air pada punggungnya, sedang menuju rumahnya. Tersentuhlah hatinya melihat keadaan dan kelemahan wanita itu, lalu diambilnya kirbat itu dari gendongan si wanita beralih ke atas punggung lelaki yang belum dikenali itu.
Ketika sampai ke rumah, tampak anak-anaknya tengah menunggu-nunggu kedatangannya dan tatkala kirbat itu telah turun dari punggungnya, bertanyalah lelaki itu kepadanya.
"Tampaknya tidak ada seorang pun lelaki yang membantu. Sekiranya ada, tentu dialah yang menggantikan engkau mengambil air. Kenapakah engkau sampai begini?""Suamiku adalah seorang tentera. Dia telah dikirim oleh Ali bin Abi Thalib ke daerah perbatasan. Namun, dia terbunuh di sana."Setelah mendengar jawaban wanita itu, maka lelaki itu pun pergilah.
Namun demikian, agaknya dia memikirkan wanita itu dan anak-anaknya. Oleh sebab itu, hari berikutnya dia muncul lagi ke rumah wanita itu, membawa daging, tepung terigu dan kurma yang dapat dia persiapkan, dan sesampainya di rumah itu, dia mengetuk pintunya: "Siapa mengetuk pintu?""Siapa...yang kemaren membawakan kirbatmu.
Sekarang saya datang lagi membawa makanan untuk anak-anakmu.""Semoga Allah meridhai mu dan mengadili antara kami dengan Ali bin Abi Talib."Pintu dibuka, dan lelaki itu pun masuk lalu meletakkan makanan yang dia bawa di atas lantai.
Kemudian, dihampirinya wanita itu seraya berkata: "Saya ingin memperoleh suatu pahala. Izinkanlah saya mengadun tepung ini, biar ku jadikan roti. Atau sayalah yang menjaga anak-anak ini.""Akan tetapi, aku dapat mengadun tepung dan membuat roti dengan baik.
Kau sajalah yang menjagai anak-anak itu."Setelah wanita itu pergi menunaikan pekerjaannya, lelaki itu bangkit lalu dimasaknya beberapa potong daging yang ia bawa, dan ia hidangkan kepada anak-anak itu dengan sedikit kurma. Anak-anak itu dia suapi seraya berkata kepada mereka: "Maafkan Ali bin Abi Thalib, kalau dia telah menyia-nyiakan hakmu."
Ketika wanita itu selesai mempersiapkan adunan, dia memanggil lelaki tiu dan disuruhnya menyalakan tungku api. Lelaki itu menurut. Kemudian berkobarlah api dalam tungku. Panasnya menyentuh kulit, maka berkatalah lelaki itu dalam hati, "rasakan panas api...inilah balasan bagi orang yang lalai terhadap hak-hak para janda dan anak-anak yatim"
Namun di saat itulah, tiba-tiba datang seorang wanita tetangga, masuk ke rumah itu, dan ketika pandangannya jatuh pada lelaki yang tengah menyalakan tungku, berkatalah ia kepada pemilik rumah: "Tidakkah kau kenal, siapakah lelaki yang kau mintai tolong itu?
Sesungguhnya dia adalah Amirul Mukminin Ali Bin Abi Talib."Seketika itu juga wanita yang lemah itu pun menghampiri al-imam, memohon maaf.
"Tidak jangan kau meminta maaf jesteru akulah yang meminta maaf kepadamu, kerana akulah yang telah menyia-nyiakanmu."
MASIHKAN ADA LAGI PEMIMPIN SEPERTI SAIDINA ALI R.A DALAM MASYARAKAT KINI DI MALAYSIA...???
SANGGUPKAH PEMIMPIN PAS, UMNO DAN PKR YANG BERAGAMA ISLAM MEMBAKAR PUNTUNG API DIRUMAH JANDA ATAU IBU TUNGGAL UNTUK MEMBERI BAKTI KEPADA RAKYAT DI BAWAH PEMERINTAHANNYA???
FIKIR-FIKIRKANLAH

SATU DALAM 600,000 ORANG


Abdullah bin Mubarak menceritakan sewaktu beliau tertidur di Masjidil Haram, beliau ternampak dua malaikat turun dari langit. Berkata salah seorang darinya, “Berapa ramai bilangan yang menunaikan haji tahun ini?”
Jawab yang disebelahnya, “600,000 orang.”“Di antara mereka berapakah yang diterima hajinya?” Jawab malaikat kedua, “Di antara mereka, hanya seorang saja. Namanya Muwaffaq, dia tinggal di Damsyik, pekerjaannya sebagai tukang kasut, dia tidak dapat berhaji, tetapi hajinya diterima oleh Allah,”
Bila tersedar dari tidur, Abdullah segera berangkat ke Damsyik untuk mencari lelaki ini.Setelah bertemu, Abdullah pun bertanya, “Terangkan padaku, apakah amalanmu sehingga mencapai darjat yang tinggi?”
Jawab Muwaffaq, “Dengan rahmat Allah, aku telah mengumpulkan wang sebanyak 300 dirham yang aku simpankannya untuk mengerjakan haji pada tahun ini. Wwaktu itu, isteriku sedang hamil dan dia telah tercium sesuatu dari rumah jiran dan dia menyuruhku memintanya sedikit kerana mengidam.Aku pun mendapatkan jiranku itu.
Berkata jiranku kepadaku, “Aku terpaksa memberitahumu satu perkara, anak-anakku sudah tiga hari tidak makan.”Sewaktu aku keluar mencari makanan, aku terjumpa bangkai himar lalu aku potong sebahagian dagingnya lalu aku masak, maka makanan ini halal bagi kami tetapi haram bagimu.
Mendengarkan kata-kata wanita ini, aku segera pulang ke rumah dan mengambil wang 300 dirham itu lalu aku berikan padanya. Aku berkata kepada diriku, “hajiku hanya di pintu rumah jiranku.” Hanya itulah saja amalanku.
Demikianlah besarnya rahmat Allah kepada hambanya, sesungguhnya Allah tidak memandang pada harga yang kita ada tetapi niat yang ikhlas lagi suci.
TEMAN YANG DIKASIHI, INGATLAH ALLAH HANYA MEMANDANG KEPADA NIAT YANG IKHLAS TERHADAP APA-APA YANG DILAKUKAN OLEH HAMBANYA DI DUNIA INI BUKANNYA KERANA NAMA ATAU PANGKAT..
SALAM